taqin Of Gayo

Rabu, 06 Juli 2011

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Pada umumnya setiap kabupaten-kabupaten khususnya di provinsi Nanggoroe Aceh Darussalam memiliki berbagai ragam potensi alam, diantaranya adalah hasil pertanian (holtikultura). Salah satu Kabupaten di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang berpenghasilan holtikultura adalah Kabupaten Bener Meriah. Sesuai dengan bentuk geografis Kabupaten Bener Meriah terletak di tangah-tengah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang berhawa dingin, sebahagian besar penduduk Kabupaten Bener Meriah khususnya Kecamatan Wih Pesam bermata pencaharian sebagai petani, dengan tingkat pendapatan rata-rata satu juta per bulan, penghasilan ini tidak sesuai dengan kebutuhan perekonomian masyarakat yang semakin tinggi.
Oleh karena itu perlu adanya penggalian-penggalian potensi yang ada di Kecamatan Wih Pesam untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Salah satu cara untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat Kabupaten Bener Meriah adalah membuka lapangan pekerjaan yang bersifat produktif.
Sesuai dengan geogerafis alam kecamatan Wih Pesam sangat cocok untuk tanaman holtikultura seperti tomat, tanaman tomat sangat mudah didapat di daerah Kecamatan Wih Pesam, dikarenakan sebahagian besar penduduknya adalah petani tomat dengan tingkat daya panen mencapai 30.000 ton pertahunnya, dan apabila masuknya musim panen tiba jumlah buah tomat akan semakin bertambah mencapai 50.000 ton pertahunnya, sehingga menurunnya harga jual ini menyebabkan kerugian bagi para petani tomat.
Untuk mengatasi kerugian yang diakibatkan oleh berlebihnya buah tomat perlu adanya pengolahan-pengolahan buah tomat menjadi barang yang siap saji. Pengolahan buah tomat harus diketahui bagaimana cara pengolahan yang baik sesuai dengan stantard yang telah ditetapakan oleh badan pengawas obat dan makanan, serta setiap masyarakat harus mengetahui bagaimana cara memasarankan produk yang dihasilkan dari buah tomat.
Buah tomat sangat cocok dijadikan saus dikarenakan jumlah peminat saus yang semakin bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Dan bahan baku yang mudah didapat di daerah Kecamatan Wih Pesam, serta lokasi pengolahan tomat untuk menjadi saus tidak memerlukan lokasi luas cukup dikerjakan dirumahan.
Tetapi pada kenyataanya masih banyak masyarakat yang belum memahami bagaimana cara pengolahan tomat menjadi saus yang siap dipasarkan, dan bagaimana cara menjalankan bisnis tersebut untuk dapat membuat konsumen tertarik dengan produk yang telah dibuat.
Pembuatan saus bukan hanya membutuhkan kerja keras, komitmen dan modal saja tetapi membutuhkan strategi yang baik agar lebih mudah untuk mencapai kesuksesan yang akan membawa keberhasilan itu datang, dan hal itu juga tidak akan terjadi dalam waktu singkat.
Berlatar belakang permasalah diatas inilah sehingga penulis ingin melakukan penelitian yang dituangkan dalam bentuk proposal dengan judul “Study Kelayakan Pendirian Home Industri Saus Tomat Di Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah”

Identifikasi Permasalahan
Dari latar belakang masalah yang diuraikan diatas permasalahan yang akan diteliti adalah :
Apakah pendirian home industri saus tomat layak atau tidak didirikan di kecamatan wih pesam kabupaten bener meriah.

Tujuan Penelitian
Sesuai dengan dengan identifikasi masalah diatas, yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui kelayakan bisnis home industri terhadap saus tomat dan peran home industri saus tomat dalam menigkatkan perekonomian masyarakat di Kecamatan Wih Pesam.




Manfaat Penelitian
Berdasarkan pada latar belakang permasalahan dan tujuan yang telah ditetapkan, maka penelitian ini bermanfaat untuk :
Dengan adanya home industri saus tomat di harapkan dapat menanggulangi berlebihnya buah tomat pada musim panen tiba.
Sebagai bahan informasi bagi pihak lain yang membutuhkan.

















BAB II
STUDY KEPUSTAKAAN

Pengertian Study Kelayakan Bisnis
Menurut Yakob Ibrahim (2003;1) Study Kelayakan Bisnis adalah kegiatan untuk penilaian sejauh mana manfaat yang diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha/ proyek dan merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak suatu gagasan usaha/ proyek untuk dikerjakan.
Menurut Umar Husein (200;1) study kelayakan bisnis adalah suatu penilaian tentang layak atau tidak suatu proyek bisnis yang biasanya perupakan proyek investasi yang dilaksanakan, maksud layak disini adalah perkiraan proyek akan dapat atau tidak dapat menghasilkan keuntungan yang layak jika dioperasionalkan.

Peranan Study Kelayakan Bisnis
Menurut Yakob Ibrahim (2003;1) Peranan Study kelayakan bisnis adalah :
Dengan study kelayakan dalam kegiatan berbagai usaha dapat diketahui sampai berapa jauh gagasan usaha yang dilakukan mampu menutupi segala kewaijbannya secara prospek dimasa yang akan datang.
Bagi peranan modal merupakan gambaran tentang usaha yang akan dikerjakna dan melalui study kelayakan mereka akan dapat mengetahui prospek perusahaan dan kemungkinan-kemungkinan yang diterima.
Dengan study kelayakan akan kita ketahui jaminan keselamatan dari modal yang ditanamkan dan berdasarkan ini pula akan mengambil keputusan terhdap penanam investasi.

Pengertian Usaha
Menurut tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa (1988;997) usaha adalah “kegiatan dengan mengembangkan tenaga, pikiran atau badan usaha untuk mencapai suatu maksud dan pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan”.
Dalam hal ini usaha yang akan dijalankan mempunyai pengaruh yang begitu bermanfaat terutama bagi penduduk setempat yang semakin hari semakin membutuhkan teknologi yang berkesinambungan dalam menjalankan sebuah usaha untuk mencapai suatu tujuan.

Pengertian Pemasaran
Menurut Wiliam (1984;7) pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang akan dirancang untuk merancanakan, menentukanharga, mempromosikan dan mendistribusikan barang yang dapat memuaskan keinginan dan jsa baik kepada para konsumen saat ini mapun konsumen potensial.
Kotler dan Amstrong (2003;5) pemasaran adalah proses pemberian keputusan kepada konsumen untuk mendapatkan laba. Dua sasaran yang utama adalah menarik konsumen baru dengan menjanjikan nilai yang unggul dan mempertahankan konsumen saat ini dengan memebrikan kepuasan.
Pemasaran merupkan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan manajer untuk menilai kebutuhan, mengukur tingkat dan intensitasnya dan menentukan apakah ada peluang yang menguntungkan. Dan pemasaran memegang peranan penting terhadap suatu hasil dan produsen yang memulai dari produk yang akan diproduksi hingga produk sampai ketangan konsumen.
Pemasaran sebagai proses sosial dan mengenal dimana individu dan kelompok memproleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. aktivitas seperti pengembangan produk, riset, komunikasi, distribusi penerapan harga dan pelayanan merupakan aktivitas inti pemasaran.
Kotler dan armstrong (2003;21) konsep pemasaran menyatkan bahwa pencapaian susunan organissasi tergantng pada penentuan kebutuhan dan keinginan pasar dan penyampaian kepuasan didambakan itu lebih efektif dan efesien dibandingkan pesaing.
Konsep pemasaran berkaitan dengan konsep pasar dimana pasar merupakan kumpulan pembeli aktuan dan potensial dari semua produk. Para pembeli tersebut mempunyai kebutuhan dan keinginan yang sama yang dapat dipuaskan lewat pertukaran. Jadi, ukuran pasar tergantung pada jumlah orang yang menunjukkan kebutuhan, mempunyai sumber daya untuk melakukan pertukaran dan bersedia menawarkan sumber daya dalam pertukaran itu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Manfaat Bisnis
Setiap bisnis apapun namanya harus bermanfaat dan dapat memperoleh keuntunganbaik bagi perusahaan, masyarakat, maupun pemerintah, seperti :
Memproleh keuntungan
Suatu usaha dikatakan layak jika dapat menghasilkan keuntungan baik bagi pemilik, masyarakat, pemerintah.
Membuka peluang pekerjaan
Baik langsung maupun tidak langsung masyarakat harus menerima manfaat seperti mendapat pekerjaan atau pengembanagn masyarakat yang ada disekitar proyek.
Manfaat ekonomi
Menambah jumlah barang dan jasa
Meningkatkan mutu proyek
Meningkatkan devisa
Tersedia saran dan prasarana
Masyarakat disekitar harus mendapat manfaat seperti saran publik, rumah sakit, jalan, telepon, air, pendidikan, penerangan, membangunan rumah ibadah.
Membuka isolasi wilayah
Ini bisa dilakukan seperti membuka jalan baru dengan membangun pelabuhan untuk daerah tertentu.
Meningkatkan peratuan dan membantu pemerataan pembangunan.
Ini dimungkinkan karena pekerja yang bekerja berasal dari berbagai latar belakang dan pembangunan tidak hanya disatu lokasi.

Faktor-daktor yang menyebabkan kegagalan usaha
Hal yang juga harus diperhatikan adalah permasalahn yang dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Resiko kerugian ini bisa timbul karena adanya ketidakpastian dimasa yang akan datang. Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan adalah :
Data dan infomasi tidak lengkap
Ini bisa dari sumber data yang tidak valid dan kurang lengkap.
Tidak teliti
Harus dicari orang yang memang layak dan berpengalaman dalam melakukan penelitian, sehingga ketelitian menjadi jaminan.
Pelaksanaan pekerjaan salah
Ini lebih ditentukan oleh pelaksanaan di lapangan
Kondisi lingkungan
Unsur sengaja
Kesengajaan untuk berbuat salah
Bencana alam, politik, hukum, sosila dan perubahan sosial masyarakat.

Pengertian Home Industri
Secara harfiah, home berarti rumah, tempat tinggal, ataupun kampung halaman. Sedangkan industi dalam kamus ilmiah populer dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk atau barang dan ataupun perusahaan, Singkatnya, Home industri adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil.
Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah. Penggertian usaha kecil secara jelas tercantum dalam UU No.9 tahun 1995 yang menyebutkan bahwa “Usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih paling banyak Rp.200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) dengan hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.1.000.000.000. kriteria lainnya dalam UU.No.9 tahun 1995 adalah; milik Warga Negara Indonesia, berdiri sendiri, berafiliasi langsung atau tidak langsung dengan usaha menenggah atau besar dan bentuk usaha perorangan, baik badan hukum atau tidak.


Hipotesa
Berdasarkan pada permasalahan yang telah dikemukakan diatas maka yang dijadikan hipotesa dalam penelitian ini adalah diduga bahwa Home Industri Saus Tomat di Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah layak untuk didirikan.


















BAB III
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Objek Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, lokasi ini dipilih karena daerah ini merupakan salah satu tempat penghasil buah tomat, adapun objek dari penelitian ini adalah para petani tomat yang ada di Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah.

Responden
Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah para petani tomat serta pengumpul buah tomat (agen).

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Librari Reseach (Penelitian Kepustakaan)
Penelitian keputusan yang dimaksud agar dapat mengumpulkan data yang diperlukan dengan cara membaca buku-buku, majalah dan bahan bacaan lainnya yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam penulisan skripsi.



Field Reseach (Penelitian Lapangan)
Penelitian ini dilakukan langsung ke objek penelitian dengan cara mengumpulkan data secara langsung melaui pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan permasalah ini.

Metode Analisa Data
Teknik yang digunakan penelitian ini dalam menganalisa data adalah menggunakan perhitungan investasi yaitu :
Net Present Value (NPV)
Net present Value adalah benefit yang telah discount dengan Sosial Oppurtunity Cost Capital (SOCC) yang berlaku dalam masyarakat dengan formula
Npv ∑_(i=1)^n=NB(1+i)^█(n @)
Dimana :
NB : Net Benefit = Benefit cost
C : Biaya investasi
B : Biaya yang telah didiscount
i : Discount benefit
n : Tahun (waktu)
apabila hasil perhitungan Net Present Value lebih besar dari nol dikatakan usaha tersebut Fiasibel (go) layak untuk dilaksanakan dan jika lebih kecil dari nol tidak layak dikembangkan.
Profitability Tario (PR)
Profitability ratio adalah sewaktu perbandingan untuk selisih benefit benefit dengan biaya operasional dan peneliharaan dibandingkan dengan jumlah investasi nilai masing-masing atau nilai yang telah discount faktor dari SOCC, dengan formula ;
PR=(∑_(i+1)^n▒〖B ̅-∑_(i=1)^n▒(OMi) ̅ 〗)/(∑_(i=1)^n▒〖I ̅i〗)
Ukuran yang digunakan hasil perhitungan profitability ratio sama dengan ratio sebelumnya, apabila PR>1 layak untuk dikembangkan, bila PR<1 tidak layak untuk dikembangkan dan jika PR=1 berada dalam keadaan Break Event Point (BEP).
Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
Apabila hasi perhitungan Net Benefit Cost Ratio lebih besar dari satu berarti proyek tersebut layak untuk diusahakan, jika lebih kecil dari satu berarti tidak layak untuk diusahakan dengan formula :
Net B/C = (∑_(i=1)^n▒〖N(B_i ) ̅(+)〗)/(∑_(i=1 )^n▒〖NB ̅_i (-)〗)
Dimana :
NB : Net Benefit yang telah didiscount
Jika Net B/C dari 1 = Feasibel (layak)
Net B/C < 1 = No Feasibel
Net B/C 1 = BEP (Pulang Pokok)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian
Gambaran umum Petani Tomat di Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah.
Kabupaten Bener Meriah merupakan Kabupaten baru pemekaran dari Kabupaten Aceh Tengah yang kaya akan hasil alamnya. Oleh sebab itu saat ini Kabupaten Bener MEriah mulai berbenah diri untuk terus meningkatkan perekonomian dan perindustrian sebagai sasaran dalam menuju persaingan yang semakin ketat.
Keadaan social budaya dari masyarakat desa yang mempunyai macam corak, suku bangsa, ras, etnis serta adat istiadat yang berbeda tapi mereka tetap saling memegang teguh persatuan dan kesatuan dengan kata lain mereka tetap bekerjasama dalam menjaga keamanan dan ketentraman desa.
Oleh sebab itu maka pemerintah daraeah Bener Meriah mulai membangun sarana dan prasarana terutama di Kecamatan Wih Pesam yang kawasannya cukup ramai dikunjungi masyarakat luar.
Keadaan social ekonomi masyarakat yang memanfaatkan lahan yang ada untuk dijadikan sebagai perkebunan, sawah, dan kolam. Oleh sebab itu dalam perencanaannya lahan yang digunakan untuk petani tomat adalah 5 Ha.
Adapun petani tomat yang akan dipekerjakan adalah beraasal dari daerah setempat yang tentunya sudah berpengalamana dan akan ditambah lagi dengan adanya pelatihan dan penyuluhan-penyuluhan dari pihak terkait.

Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek pasar dan pemasaran merupakan salah satu aspek yang memiliki peranan paling penting dalam usaha tani komuditi tomat karena konsumen membutuhkan toamt sebagai bahan untuk memberian cita rasa dari suatu maskan yang disajikan setiap hari.
Sehingga usaha tani yang dikembangkan dapat memperhitungkan dan menghadapi peluang pasar, ancaman para pesaing dan proses pemasaran. Adapun perkiraan produksi saos dan pemasarannya diperkirakan pada tahun pertama sebesar Rp.59.100.000,- dan dari hasil pemasarannya diharapkan pada tahun pertama akan diperoleh keuntungan sebesar Rp. 13.000.000,- sehingga dengan demikian kegiatan industry pendirian dari pabrik saos ini akan berjalan sebagaimana yang diharapkan pada bagian perencanaan sebelumnya.
Bentuk Pasar
Dalam pemasaran komuditi tomat yang dituju adalah bentuk pasar persaingan sempurna yang mana ada produsen dan konsumen dengan melewati jalur distribusi yang ada produsen dan konsumen. Bentuk pasar pada saat ini adalah petani menjual langsung kepada agen sayur yang ada di Kecamatan Wih Pesam, kemudian agen tersebut menjual kembali kepada agen yang ada diluar daerah seperti Banda Aceh dan Aceh Utara.
Segmentasi Pasar
Sasaran dari usaha ini adalah Pabrik-pabrik yang akan mendirikan saos di Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah.
Posisi pasar
Dilihat dari produksi yang dihasilkan akan dipasarkan untuk pendirian saos dan usaha ini memiliki peluang pasar yang cukup besar dalam meraih keuntungan karena bahan dasar dalam pembuatan pabrik saus membutuhkan cabe dan tomat sebagai bahan baku utama.
Prospek Industri saos di Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah.
Peluang pasar dari usaha ini adalah sangat menjanjikan dikarenakan dengan permintaan dan penawaran serta harga yang berlaku dipasaran dan penambahan usaha rumah makanan dan restoran yang membenarkan peluang yang cukup besar bagi usaha ini sehingga usaha ini dapat dikembangkan menjadi lebih besar lagi tanpa mengurangi kualitas dan keunggulan yang dimiliki.
Selain itu juga industry pendirian saos ini akan mengurangi kemiskinan dikarenakan dengan pendirian pabrik saos tentunya akan berpengalaman maupun penduduk setempat serta menambah pendapatan asli daerah Bener Meriah serta memberikan manfaat ekonomi dan social yang dirasakan oleh masyarakat dan semua kalangan.

Aspek Teknis dan Teknologis
Dalam aspek ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara teknis dan teknologis pendirian industry saos dapat dilakukan secara layak atau tidak layak. Dalam penggunaan teknologi yang saat ini memiliki kualitas dan keunggulan yang tinggi, seperti adanya peralatan-peralatan dalam Pabrik yang dapat dipergunakan dalam memproduksikan saos menjadi bahan pelengkap makanan.
Teknologi yang digunakan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetaguan yang terus berkembang serta penemuan-penemuan baru dibidang pertanian yang sangat membantu para petani dalam menjalankan dan mengembangkan usaha dibidang pertanian tomat lebih modern lagi serta dapat bersaing dengan pengusaha lain yang ada diluar daera Bener Meriah serta mencapai peluang dan sasaran pasar yang diharapkan.


Aspek Manajemen
Aspek ini bertujuan untuk mengetahui apakah usaha ini dapat dijalnkan layak atau tidak layak, karena manajemen ini sangat penting dalam menjalankan usaha demi terciptanya tujuan yang diharapkan dengan penerapan manajemen yang sederhana dan tradisional yang mudah dipahami, petani akan membantu mereka dalam menjalankan usaha ini dengan baik dan lancer.
Adapun sumber daya manusia yang digunakan dalam mengelola industri ini adalah mulai dari tenaga kerja terampil, tenaga kerja terdidik, pimpinan sebagai investor utama dan tentunya masyarakat setempat yang dijadikan sebagai petani yang pada umumnya memproduksi bahan pembuatan saos.
Dengan adanya perencanaan memudahkan dan sangat membantu para petani dalam mengelola bahan mentah yang berasal dari saos untuk diolah menjadi makanan yang lebih praktis untuk disajikan yaitu saos, dalam hal ini tentunya lebih maju serta modern sehingga mampu mencapai sasaran pasar yang telah ditetapkan dan memiliki prospek yang cukup cerah, dengan demikian perencanaan yang telah ditetapkan sehingga membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak laggi dan dapat menggurangi tingkatan penggangguran di Bener Meriah.


Aspek Sumber Daya Manusia
Aspek ini berfungsi untuk mengetahui apakah dengan adanya pendirian Pabrik di Kecamtan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah ini diperkirakan layak atau tidak dikembangkan atas dasar hasil kerja sumber daya manusia.
Sumber daya manusia merupakan factor yang sangat penting dalam pengelolaan sebuah usaha. Untuk itu penggunaan tenaga kerja yang memiliki skill sangat diperlukan untuk menunjang majunya sebuah usaha.
Tenaga kerja yang diperlukan pada usaha ini adalah orang yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam mendirikan dan menjalankan usaha industry saos. Tenaga kerja yang diperlukan dalam usaha ini biasanya terdiri dari tenaga kerja yang tetap bertugas memonitor ketersidiaan bahan baku dilapangan termasuk melakukan analisis terhadap pasokan bahan baku untuk dijadikan bahan utama dalam pembuatan saos.







Pembahasan
Aspek Keuangan
Dengan adanya pendirian pabrik saos di Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah maka akan membawa dampak positif terhadap peningkatan perekonomian pada pemilik dan tenaga kerja yang dilibatkan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap sebuah gagasan usaha dalam mendirikan pabrik saos ini. Maka yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah sebagai berikut :
Kebutuhan modal usaha dan sumber dana
Table 1
Perkiraan Investasi Modal Kerja Pendirian Home Industry Pabrik Saos Berdasarkan Jenis Mesin Dan Peralatan

Investasi Jumlah
Mesin pengolah saos
Peralatan pembuatan saos Rp.
Rp. 15.000.000,-
10.000.000,-
Total Rp. 25.000.000,-

Sumber : Data Diolah 2009
Berdasarkan dana yang dibutuhkan oleh pengusaha dalam pendirian sebuah industry pabrik saos dan biaya yang harus dikeluarkan sampai pengembangan tersebut berjalan dengan baik. Sumber dana dalam pengembangan usaha tani diperoleh dari modal sendiri 75% dan modal pinjaman dari pihak kreditur 25% yang harus dikembalikan dengan bunga yang telah ditentukan (15%)

Tabel 2
Proporsi Sumber dana Modal Pendirian Pabrik saos
Sumber Dana Jumlah Perbandingan
Modal Sendiri
Modal Pinjaman Rp.
Rp. 150.000.000,-
50.000.000,- 75%
25%
Total Rp. 100.000.000,- 100%

Sumber : Data Primer di olah (2008)

Dari Proporsi sumber dana modal kerja diatas, Modal pinjaman sebesar Rp. 50.000.000,- diharapkan dapat diperoleh dengan tinggat bunga sebesar 15 % per bulan dan dimajemukkan setiap bulan selama tiga tahun. Berikut disajikan jadwal pelunasan pinjaman.
Table 3
Pengambilan Pokok Pinjaman dan Bunga
Tahun Cicilan Bunga (15%) Pengambilan pinjaman Jumlah Pinjaman Sisa kredit
0 - - - - 25.000.000
1 21.898.850 7.500.000 14.398.850 14.398.850 35.601.150
2 21.898.850 5.340.000 16.558.677 30.957.527 19.042.473
3 21.898.850 2.856.371 19.042.479 50.000.000 -7

Keterangan :
Tingkat bunga 15 % per bulan
Jangka waktu pinjaman 3 tahun
Grace periode 1 tahun
Jumlah pinjaman Rp. 50.000.000,-

Cicilan per bulan dihitung sebagai berikut :
R = An {i/(1-(1+i)^(-n) )}
R = 50.000.000 {0,15/(1-(1+0,15)^(-3) )}
R = 50.000.000(0,4379770)
R = 21.898.850

Rencana Pengeluaran
Rencana pengeluaran yang terjadi pada pendirian pabrik saos ini selama 3 tahun dengan memiliki perkiraan pengeluaran yang berbeda-beda, hal ini disebabkan karena kegiatan yang dilakukan berbeda juga.
Daftar perkiraan pengelkuaran untuk pendirian pabrik saos adalah sebagai berikut :
Biaya tenaga kerja dari pendirian pabrik saos ini, perushaan menggunakan tenaga kerja langsung maupun tidak langsung. Data mengenai tenaga kerja dapat dilihat dibawah ini.






Tabel 4
Biaya Tenaga Kerja
No. Klarisifikasi Jumlah Orang Gaji Perbulan Gaji Pertahun
Tenaga Kerja langsung
1. Bagian Produksi 10 1.000.000 12.000.000
2. Tenaga Administrasi 7 2.000.000 24.000.000
3. Tenaga pengolahan 50 300.000 9.600.000
4. Tenaga teknis 10 2.000.000 24.000.000
5. Bagian Pemasaran 30 1.500.000 18.000.000
Tenaga kerja tidak langsung
1. PImpinan perusahaan 1 3.000.000 36.000.000

Jumlah 108 10.300.000 123.600.000


Tabel 5
Proyeksi Biaya Tenaga Kerja Tahun 1-3
Tahun Diskripsi pekerjaan Jumlah orang Tahun
1 2 3
1 Tenaga Kerja Langsung
Bagian Produksi
Bagian Administrasi
Bagian Pengolahan
Bagian Teknis
Bagian Pemasaran
10
7
50
10
30
12.000.000
24.000.000
9.600.000
24.000.000
18.000.000
13.200.000
26.400.000
10.560.000
26.400.000
19.800.000
14.520.000
29.040.000
11.616.000
29.040.000
21.780.000
107 87.600.000 96.360.000 105.996.000
2 Tenaga kerja tidak langsung
Pimpinan perusahaan

1

36.000.000

39.600.000

43.560.000
1 36.000.000 39.600.000 43.560.000

3 Total 1&2 108 123.600.000 135.960.000 149.556.000

Catatan : inflasi pertahun diasumsikan sebesar 10%


Biaya kantor / biaya umum pada tahun pertama sebesar Rp. 9.000.000 dan pada tahun berikutnya naik 10%

Table 6
Proyeksi Biaya Kantor dan Umum tahun 1-3
No. Keterangan Tahun
1 2 3
1 ATK dan Administrasi 5.000.000 5.500.000 6.050.000
2 Telp dan internet 4.000.000 4.400.000 4.840.000
Jumlah 9.000.000 9.900.000 10.890.000

Jumlah biaya penyusutan setelah dihitung dari berbagai asset yang mempunyai umur ekonomis yang bereda, diperkirakan ditetapkan rata-rata pertahunnya sebesar Rp. 5.000.000,-
Biaya sewa kantor/ tempat usaha pertahun Rp. 10.000.000,- dan setiap tahunnya mengalami peningkatan 10 % pertahun.
Biaya promosi dianggarkan setiap tahunnya Rp. 500.000,-
Biaya listrik pada tahun pertama sebesar 3.600.000,- dan diasumsikan naik sebesar 10% untuk pada tahun berikutnya.
Biaya air pada tahun pertama sebesar Rp.400.000,- dan diasumsikan naik sebesar 10% pada tahun berikutnya.
Biaya pemeliharaaan diperkirakan setiap tahunnya sebesar Rp. 5.000.000,-
Biaya variable lainnya diperkirakan Rp. 2.000.000,- dan mengalami kenaikan rata-rata 10% pertahun.
Pajak penghasilan diperkirakan 15% pertahun.


Dari daftar diperkirakan pengeluaran untuk pengolahan usaha pabrik saus diatas, disajikan rekapitulasi pengeluaran dari tahun 1-3 pada table dibawah ini :
Tabel 7
Rekapitulasi Rencana Pengeluaran
No Keterangan Tahun
1 2 3
1 Biaya tenaga kerja
Langsung 87.600.000 96.360.000 105.996.000
Tidak langsung 36.000.000 39.600.000 43.560.000
Jumlah 123.600.000 135.960.000 149.556.000
2 Biaya kantor/ umum 9.000.000 9.900.000 10.890.000
3 Biaya penyusutan 5.000.000 5.500.000 6.050.000
4 Biaya sewa kantor 10.000.000 11.000.000 12.100.000
5 Biaya promosi 500.000 550.000 605.000
6 Biaya listrik 3.600.000 3.960.000 4.356.000
7 Biaya air 400.000 440.000 484.000
8 Biaya panel computer 5.000.000 5.500.000 6.050.000
9 Biaya lain 2.000.000 2.200.000 2.420.000
Total biaya 159.100.000 175.010.000 192.511.000
Catatan : inflasi pertahun diasumsikan sebesar 10%